Persiapkan Proyek SBSN 2023, Kemenkeu Adakan Forum Koordinasi antar Kementerian/Lembaga

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Sebagai bagian dari pengelolaan pembiayaan proyek melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Kementerian Keuangan menyelenggarakan kegiatan Forum Koordinasi Penyiapan Pagu Indikatif (Trilateral Meeting I) SBSN Proyek Tahun 2023 dan Peresmian SBSN Proyek TA 2021 Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Tanah Laut Kalimantan Selatan di Kalimantan Selatan. Forum ini diikuti oleh jajaran Pimpinan unit Eselon I Kementerian/Lembaga (K/L) calon pemrakarsa SBSN proyek TA 2023, serta stakeholders pembiayaan proyek SBSN yang terkait.

“Total alokasi pembiayaan proyek melalui SBSN sejak tahun 2013 s.d tahun 2022 telah mencapai Rp175,37 triliun, SBSN ini digunakan untuk membangun 4.247 proyek pada 11 K/L yang tersebar pada 34 provinsi. Adapun nilai pembiayaan, jumlah proyek, dan jumlah K/L yang memanfaatkan SBSN mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan adanya sambutan yang baik dari K/L dalam memanfaatkan model pembiayaan SBSN untuk melaksanakan kegiatan pembangunan di berbagai bidang.” ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman saat membuka acara, Rabu (26/01).

Adapun tujuan dari penyelenggaraan forum ini adalah untuk meningkatkan koordinasi terkait kebijakan dalam penyiapan proyek termasuk pembiayaannya yang menggunakan dana SBSN Tahun Anggaran 2023, sekaligus pembukaan dari rangkaian kegiatan Trilateral Meeting I yang dilakukan secara bersama-sama antara Kementerian Keuangan, yang diwakili oleh DJPPR dan DJA, Bappenas, dengan K/L Pemrakarsa Proyek. Sedangkan acara peresmian pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Tanah Laut Kalimantan Selatan merupakan showcase dari pelaksanaan pembangunan Proyek SBSN yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Ditengah situasi gelombang kedua pandemi COVID-19 tahun lalu, realisasi pembiayaan proyek melalui SBSN tahun 2021 masih cukup baik yaitu sebesar 85,52%. Selanjutnya, sisa pekerjaan seluruh proyek tersebut akan dilanjutkan penyelesaiannya di tahun 2022, dimana rata-rata realisasi dari proyek SBSN tersebut selama ini mencapai 93% sampai 96%. Dengan demikian, sekali lagi terbukti bahwa SBSN Proyek dapat berkontribusi secara positif terhadap pembangunan nasional dan mendukung upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan perekonomian melalui belanja infrastruktur.” ujar Luky.(rls)